Ekonomi Sirkular dalam Pangan: Menjaga Keberlanjutan untuk Generasi Mendatang

05 Jul 2024

-

ekonomisirkular.id

Ekonomi Sirkular dalam Pangan: Menjaga Keberlanjutan untuk Generasi Mendatang

Statistik mengenai limbah makanan menunjukkan dampak signifikan dari limbah pangan di seluruh dunia, dengan sekitar 1,4 miliar hektar atau 28% dari total lahan pertanian global, digunakan untuk memproduksi makanan yang hilang atau terbuang. Dampak lingkungan dari limbah makanan sangat besar, termasuk polusi udara dan air, degradasi lahan, hilangnya keanekaragaman hayati, serta penggunaan berlebihan tempat pembuangan akhir. Selain itu, limbah makanan juga menghabiskan semua sumber daya yang digunakan untuk memproduksinya; mengonsumsi sekitar 25% dari seluruh air yang digunakan oleh sektor pertanian setiap tahun, 23% dari total lahan pertanian, dan menghasilkan sekitar 8% dari emisi gas rumah kaca tahunan secara global (Ramsey, 2024).


Dampak ekonomi dari limbah makanan juga sangat mempengaruhi bisnis dan individu. Limbah makanan global yang mencapai 1,3 miliar ton setiap tahun menyebabkan kerugian ekonomi sebesar $750 miliar bagi para produsen makanan. Di Amerika Serikat saja, makanan yang terbuang setiap tahunnya menelan biaya sebesar $218 miliar, atau 1,3% dari PDB. Kerugian dalam rantai pasokan ini mempengaruhi semua pihak yang terlibat, mulai dari produsen, pengecer, hingga rumah tangga (Ramsey, 2024).


Pentingnya Ekonomi Sirkular dalam Industri Makanan

Ekonomi sirkular dalam industri makanan sangat penting karena mengubah sistem pangan kita merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengatasi perubahan iklim. Ada berbagai cara di mana ekonomi sirkular dapat diterapkan pada rantai pasokan untuk mengurangi limbah makanan yang dapat dihindari maupun yang tidak dapat dihindari. Menurut Ramsey (2024), ekonomi sirkular bertujuan untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang, seperti yang dijelaskan berikut ini:


Mengurangi Limbah Makanan

Produksi berlebihan sebagai penyebab utama limbah makanan, pengurangan menjadi bagian terpenting dari manajemen limbah ekonomi sirkular, yang dapat diterapkan di setiap tahap rantai pasokan. Beberapa cara untuk mengurangi limbah adalah dengan meningkatkan peramalan permintaan, menghindari pembuangan produk yang dianggap "jelek", meningkatkan logistik distribusi dan transportasi, serta menghindari pembelian dalam jumlah besar.


Menggunakan Kembali Makanan

Salah satu cara terbaik untuk menjaga makanan tetap beredar adalah dengan menyumbangkan makanan berlebih. Donasi makanan mengalihkan limbah makanan dari tempat pembuangan sampah dan memberikan dampak positif bagi komunitas. Cara lain untuk menggunakan kembali makanan termasuk mengolah kembali bahan untuk membuat produk baru, seperti mengubah sisa produk atau bahan menjadi resep baru atau bahkan mengubah makanan menjadi pakan ternak.


Mendaur Ulang Limbah Makanan

Daur ulang adalah alternatif yang baik untuk limbah makanan yang tidak dapat dicegah, disumbangkan, atau digunakan kembali. Semua orang dapat terlibat dalam upaya daur ulang ekonomi sirkular, baik melalui strategi daur ulang skala besar untuk organisasi dengan limbah tinggi, maupun dengan bergabung dalam upaya daur ulang komunitas. Daur ulang limbah makanan, termasuk komposting dan pencernaan anaerobik, membantu menjaga makanan keluar dari tempat pembuangan sampah, sehingga mengurangi dampak lingkungannya.


Dengan memahami besarnya dampak limbah pangan terhadap lingkungan, ekonomi, dan keberlanjutan sumber daya, sudah saatnya kita mengambil langkah nyata untuk menerapkan ekonomi sirkular dalam sistem pangan kita. Upaya mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang limbah pangan tidak hanya dapat mengurangi kerugian ekonomi dan dampak lingkungan yang merugikan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan global. Transformasi ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan sistem pangan yang lebih efisien, adil, dan ramah lingkungan untuk generasi mendatang.


Penulis: Sri Arthauli Rezeki


Daftar Pustaka

Olson, Seth (2022). The Circular Economy Action Agenda for Food. Resonance Global. Retrieved May 6, 2024, from https://www.resonanceglobal.com/blog/the-circular-economy-action-agenda-for-food 

Ramsey, Baily (2024). Fighting Food Waste with Circular Economy. Skip Shapiro. Retrieved May 7, 2024, from https://shapiroe.com/blog/fighting-food-waste-with-circular-economy/

Another news

Sesi Diskusi : Ekonomi Sirkular ID (ESID) x Ikatan Sarjana NU (ISNU) Magelang “Potensi Kolaborasi Penerapan Ekonomi Sirkular”

related news

Ekonomi Sirkular dan Ekonomi Hijau, Apa Perbedaannya?

related news

Ekonomi Sirkular dalam Pangan: Menjaga Keberlanjutan untuk Generasi Mendatang

related news

Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang Sumatera Barat

related news

Menguatkan Industri Kendaraan Listrik Indonesia melalui Ekonomi Sirkular

related news

Pak Sariban Sang Penggalak Kebersihan Kota Bandung

related news

Research

Penerapan Ekonomi Sirkular Dapat Membantu Usaha Bertahan Lebih Lama

related research

Manfaat pengelolaan sampah berbasis Ekonomi Sirkular: Studi kasus di Desa Sukunan, Yogyakarta

related research

Ideas

Membangun Masyarakat Sadar Sampah: Menantang Krisis Sampah di Indonesia dari Akar Permasalahannya

related ideas

Greedy Economy vs Circular Economy: Benarkah Keuntungan Merupakan Satu-satunya Indikator Kesuksesan dari Suatu Bisnis?

related ideas

Desain Produk Menjadi Kunci Ekonomi Sirkular

related ideas

Mengenal Konsep Ekonomi Sirkular

related ideas

Buah-buahan terbuang? Apa yang harus kita lakukan?

related ideas

CONTACT

+6281224212953

rizkalaliamdyharits@gmail.com

logo green

© 2024 ekonomisirkular.id