Permasalahan sampah yang tak kunjung usai di Daerah Istimewa Yogyakarta menciptakan berbagai keresahan, puncaknya terjadi saat TPST Piyungan mencapai batasnya diikuti dengan protes besar-besaran masyarakat di sekitarnya. Permasalahan inilah yang mendorong Ibu Rr Tur Nastiti, M.Si., Ph.D. untuk menjadi penggerak masyarakat di sekitar rumahnya untuk melakukan pengolahan sampah. Dalam Podcast yang berjudul “FEB Talks: Pengelolaan Sampah dari Rumah Tangga bersama Bale Kawruh,” Bu Nastiti menjelaskan bahwa inisiasi ini dimulai saat ia dan keluarganya mulai menyadari banyaknya sampah yang mereka timbulkan. Dari kekhawatiran itulah, ia mulai melakukan pemilahan dan pengolahan sampah sederhana dalam lingkup keluarga dan mulai mengajak berbagai elemen masyarakat berkontribusi dalam pengolahan sampah ini.
Bersamaan dengan momentum 17 Agustus, ia mengajak ibu-ibu Dasawisma untuk mengikuti pembelajaran mengenai pengolahan sampah di rumahnya yang ia beri nama “Ngangsu Kawruh Babakan Uwuh Neng Bale Kawruh.” Dari kelas yang ia selenggarakan inilah kemudian mulai timbul kesadaran pada tiap-tiap rumah tangga di desanya untuk melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Penasaran bagaimana kisah Bu Nastiti dalam berkontribusi untuk membantu mengurangi sampah di lingkungan sekitarnya? Yuk simak video ini!
https://www.youtube.com/watch?v=6_l_jgeRt6E&list=PLLfZ0lfuHPnbgkJQqiZgGEgbzRLENYqfN&index=5