Membangun Masyarakat Sadar Sampah: Menantang Krisis Sampah di Indonesia dari Akar Permasalahannya

19 Oct 2023

-

ekonomisirkular.id

Membangun Masyarakat Sadar Sampah: Menantang Krisis Sampah di Indonesia dari Akar Permasalahannya

Sinergi Masyarakat Sebagai Langkah Berkelanjutan Pengolahan Sampah

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) (2022), 39,63% dari 19,45 juta ton sampah di Indonesia pada tahun 2022 berasal dari sampah rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki andil yang besar dalam menumpuknya sampah yang terjadi di Indonesia. Di sisi lain, kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah dan kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan pemilahan dan 3R menyebabkan penumpukan sampah menjadi terlihat tidak mungkin untuk diuraikan. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat diperlukan dalam upaya edukasi, pengurangan sampah, dan penguatan infrastruktur pengelolaan yang memadai.

Upaya penguatan kesadaran pada tingkat desa, seperti edukasi mengenai pemilahan sampah rumah tangga dan bank sampah menjadi langkah awal yang dapat memperkuat landasan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Menurut Pendiri Yayasan Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB), David Sutasurya (2023), 50% sampah yang dibuang pada TPA Sarimukti merupakan sampah organik yang tidak dapat diolah. Ia juga menambahkan pemilahan yang dilakukan rumah tangga terhadap sampah organik, dapat meningkatkan daya guna sampah di TPA karena dapat langsung dimanfaatkan atau didaur ulang. Di sisi lain, sampah organik yang sudah dipilah tersebut dapat diolah kembali menjadi pupuk ataupun kompos yang berguna untuk kepentingan sehari-hari.


Konsep pemilahan sampah tersebut dapat dilakukan melalui bank sampah. Keberadaan bank sampah menjadi substansi yang penting sebagai wadah masyarakat dalam melakukan pemilahan dan pengolahan sampah pada sisi hilir. Menurut Eka Utami (2013), program bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaannya. Sistem bank sampah sendiri, yaitu menampung, memilah, dan menyalurkan sampah yang bernilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan perekonomian dari menabung sampah (Purwanti, 2021). Peran bank sampah sebagai gerbang awal pemilahan dan pengolahan sampah sejalan dengan konsep ekonomi sirkular yang menekankan pada pemanfaatan perputaran sumber daya yang berkelanjutan (Fadhillah dan Fahreza, 2023). Selain itu, bank sampah juga memegang peranan krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular dengan menghasilkan sumber daya berharga dalam bentuk plastik yang telah dipilah, dalam kondisi baik dan bebas dari kontaminasi. Bahkan, berdasarkan data Sustainable Waste Indonesia (SWI), bank sampah telah berkontribusi dalam mengumpulkan 2,7% dari 0,421 juta sampah plastik pasca konsumsi (Handayani, 2021). 


Studi Kasus: Upaya Pengelolaan Sampah Desa Santong, Lombok Utara Melalui Optimalisasi Fungsi Rumah Pilah

Desa Santong, terletak di Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, adalah pusat ekonomi yang signifikan. Namun, desa ini juga menghadapi masalah serius terkait pengelolaan sampah plastik. Dengan populasi mencapai 7.629 jiwa, Desa Santong telah menjadi sumber utama sampah plastik di aliran sungai setempat, menyumbang sekitar 30%-40% dari total sampah yang ditemukan di sungai tersebut. Permasalahan ini semakin memburuk karena masyarakat cenderung membuang sampah ke sungai atau membakarnya, mengabaikan metode pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 telah melakukan perhitungan dan menemukan bahwa Desa Santong menghasilkan lebih dari 5.340,3 kilogram sampah per hari, dengan volume sampah mencapai 16,18 meter kubik. Mengatasi masalah ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi masyarakat Santong telah berusaha melalui kelompok masyarakat sadar sampah dengan mendirikan Rumah Pilah yang berperan penting dalam upaya mengurangi timbulan sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Rumah Pilah berfungsi sebagai bank sampah dan tempat pemilahan sampah yang mengumpulkan dan memilah sampah di Desa Santong. Sampah tersebut kemudian diolah dan dipilah kembali untuk meningkatkan nilai jualnya. Sayangnya, sejumlah kendala, seperti kurangnya pasar untuk produk yang dihasilkan, kesadaran rendah di kalangan masyarakat, dan kurangnya dukungan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah, Sumberdaya, dan Sanitasi Rumah Tangga yang Terpadu, Terkelola, dan Terintegrasi) di daerah Santong, telah membuat Rumah Pilah terpaksa berhenti beroperasi selama dua bulan terakhir.


Mengatasi permasalahan ini memerlukan inisiatif tambahan yang kuat untuk membangun ekosistem sadar sampah yang berkelanjutan di Desa Santong. Inisiatif pertama harus dimulai dari masyarakat itu sendiri, dengan meningkatkan kesadaran dan pola pikir sadar sampah. Inisiatif kedua adalah meningkatkan operasional dan manajemen Rumah Pilah sebagai motor penggerak utama kesadaran sampah di Desa Santong. Yang paling utama adalah inisiatif ketiga, yaitu membangun jaringan kemitraan dengan berbagai pihak terkait, seperti bank sampah lokal atau pemerintah daerah. Ini akan menciptakan kemudahan bagi masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sadar sampah dan berkontribusi pada solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan usaha bersama, Desa Santong dapat menjadi contoh sukses dalam mengatasi permasalahan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.


Kesimpulan

Permasalahan sampah di TPA seperti Piyungan, Sarimukti, dan Cipayung menuntut solusi yang berkelanjutan. Pemindahan TPA hanya mengatasi masalah sementara dan berpotensi menciptakan masalah baru. Diperlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dengan fokus pada edukasi, pemilahan sampah, dan bank sampah untuk mengatasi permasalahan sampah dari hulu ke hilir. Di sisi lain, pengoptimalan peran bank sampah dalam melakukan pemilahan dan pengolahan sampah plastik juga diharapkan dapat menjadi penggerak utama penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. Studi kasus di Desa Santong menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat, operasional Rumah Pilah, dan kerjasama dengan berbagai pihak. Dengan upaya bersama, Desa Santong dapat menjadi contoh sukses dalam mengatasi permasalahan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.


Penulis : Fasya Pavita Rayhan


Referensi:

Alhamidi, R. (2023, September 17). Stop Bebani Sampah ke TPA Sarimukti! Detikjabar. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6936115/stop-bebani-sampah-ke-tpa-sarimukti

Dwi, A. (2023, Juli). Dokumen Rekomendasi. Rancangan Strategis Objektif Rumah Pilah melalui Penerapan Kerangka SMART dalam Penyusunan Gambaran Strategis untuk Mencapai Pengelolaan Sampah yang Efektif di Desa Santong.

Fadhillah, Muhammad Haris, and Mohammad Fahreza. (2023). Pendekatan Ekonomi Sirkular Sebagai Model Pengembangan Bisnis Melalui Pemanfaatan Aplikasi Pada Usaha Kecil dan Menengah Pasca Covid-19. 14:55

Handayani, I. (2021, March 2). Peran Penting Bank Sampah dalam Tumbuhnya Ekonomi Sirkular. beritasatu.com. https://www.beritasatu.com/nasional/740635/peran-penting-bank-sampah-dalam-tumbuhnya-ekonomi-sirkular 

Kebumen, P. K. (n.d.). Post - Dinas Lingkungan Hidup, Kelautan dan Perikanan. Post - Dinas Lingkungan Hidup, Kelautan Dan Perikanan. https://dlhkp.kebumenkab.go.id/index.php/web/post/399/databaseikan.com#:~:text=Bank%20sampah%20adalah%20suatu%20sistem,keuntungan%20ekonomi%20dari%20menabung%20sampah.

Purwanti, Indah. (2021). Konsep dan Implementasi Ekonomi Sirkular dalam Program Bank Sampah Studi Kasus: Keberlanjutan Bank Sampah Tanjung. AmaNu: Jurnal Manajemen dan Ekonomi 4 (1): 89-98.

SIPSN - Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional. (n.d.). https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ 


Another news

SRE UGM, 180DC UGM, ESID x Skin Game: Sustainability Action in Local Beauty Industry

related news

Inisiatif Hijau Desa Jambusari: Implementasi Pendekatan Ekonomi Sirkular Melalui Pengolahan Limbah Organik

related news

Sociopreneur Berkelanjutan: Inovasi Berkelanjutan dari Limbah

related news

Banjir Bekasi: Akumulasi Permasalahan yang Sebabkan Siklus Berulang 5 Tahunan

related news

Kontribusi Le Minerale Mendukung Penerapan Pendekatan Ekonomi Sirkular di Festival LIKE 2024

related news

Peranan Industri dalam Transformasi Bank Sampah: Langkah Nyata Coca-Cola dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkular

related news

Research

Capaian Ekonomi Sirkular di Sektor Elektronik Indonesia

related research

Penerapan Ekonomi Sirkular Dapat Membantu Usaha Bertahan Lebih Lama

related research

Manfaat pengelolaan sampah berbasis Ekonomi Sirkular: Studi kasus di Desa Sukunan, Yogyakarta

related research

Ideas

Dari Sisa Jadi Berkah: Menyulap Limbah Keju Menjadi Produk Super

related ideas

Membangun Masyarakat Sadar Sampah: Menantang Krisis Sampah di Indonesia dari Akar Permasalahannya

related ideas

Greedy Economy vs Circular Economy: Benarkah Keuntungan Merupakan Satu-satunya Indikator Kesuksesan dari Suatu Bisnis?

related ideas

Desain Produk Menjadi Kunci Ekonomi Sirkular

related ideas

Mengenal Konsep Ekonomi Sirkular

related ideas

Buah-buahan terbuang? Apa yang harus kita lakukan?

related ideas

CONTACT

+6281224212953

rizkalaliamdyharits@gmail.com

logo green

© 2024 ekonomisirkular.id