Penerapan Bank Sampah sebagai Perwujudan Ekonomi Sirkular untuk Mengurangi Risiko Banjir

20 Apr 2024

-

ekonomisirkular.id

Penerapan Bank Sampah sebagai Perwujudan Ekonomi Sirkular untuk Mengurangi Risiko Banjir

Bencana banjir sempat melanda beberapa wilayah Indonesia di awal tahun 2024. Selain karena faktor curah hujan yang intens, terdapat banyak faktor yang menjadi penyebab bencana banjir ini, seperti faktor geografis, meteorologis, antropogenik, dan yang lainnya. 


Hingga artikel ini diterbitkan, melansir dari Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), tercatat telah terjadi 138 bencana banjir yang terjadi sebagian besar di Pulau Jawa, kemudian disusul oleh Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi. Belum cukup sampai disitu, sumber lain juga mencatat bahwa dari periode 1 Januari hingga 1 April 2024 (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2024), bencana banjir telah tercatat sebanyak 355 kejadian dan ‘dinobatkan’ sebagai bencana alam terbanyak di Indonesia. Bencana banjir menyumbang sekitar 63,73% dari total bencana alam di seluruh negeri (Annur, 2024).


Sejatinya, bencana banjir dikategorikan menjadi beberapa jenis, sesuai penyebab dan intensitas banjir. Singkatnya, ada 4 kategori jenis bencana banjir. Pertama adalah banjir bandang, yaitu banjir yang datang tiba-tiba dengan debit air besar akibat aliran sungai terbendung, selanjutnya ada banjir rob yang diakibatkan oleh permukaan air laut yang naik saat pasang atau badai, kemudian terdapat banjir luapan yang disebabkan oleh hujan deras dan kapasitas sungai berkurang, dan yang terakhir adalah banjir genangan. Banjir jenis ini bermula dari sistem drainase tidak berfungsi (Alimuddin, 2022). 


Salah satu bencana banjir yang cukup menarik perhatian khalayak adalah banjir bandang yang terjadi di wilayah Demak yang terjadi pada Februari yang lalu. Genangan air yang persisten selama beberapa hari telah mengakibatkan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Banjir di Demak yang merendam 2.900 hektar disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Wulan di Kecamatan Karanganyar, bukan karena hujan deras di Demak. Jebolnya tanggul ini menjadi faktor utama meluasnya banjir (Farhan, 2024). Meskipun banjir bandang di Demak tak terelakkan karena faktor alam, bencana banjir lain dipicu penumpukan sampah di sungai dan saluran air, seperti yang baru saja terjadi di Kota Sukabumi menunjukkan pentingnya menjaga kelestarian alam (Salam, 2024).


Salah satu usaha menjaga kelestarian alam sekaligus sebagai tindakan preventif terhadap bencana-bencana alam seperti banjir, adalah dengan menggalakkan penerapan ekonomi sirkular. Penerapan ekonomi sirkular menawarkan pendekatan inovatif yang dapat membantu mengatasi akar permasalahan banjir yang utamanya disebabkan oleh kerusakan alam dan pencemaran. Data hingga Maret 2024 menyebutkan bahwa Indonesia masih memiliki 36,32% sampah yang belum terkelola dengan baik, dan hal ini dapat diperparah dengan musim hujan dan berpotensi menyebabkan banjir (ANTARA News, 2024). Untuk mengatasi masalah ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendorong penerapan ekonomi sirkular, sebuah konsep yang berfokus pada pengurangan, penggunaan ulang, dan daur ulang sampah. Perlu diingat meskipun penerapan ekonomi sirkular memang menjadi solusi penting untuk mengatasi permasalahan sampah dan mencegah banjir. Namun, perlu diingat bahwa upaya ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah. 


Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) menjadi kunci utama dalam mewujudkan ekonomi sirkular (Dwiningsih & Harahap, 2022). Langkah konkret dari Konsep 3R ini adalah adanya program pemanfaatan bank sampah yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Sampah Pada Bank Sampah. Saat ini, terdapat sekitar 16 ribu bank sampah di seluruh Indonesia. Bank sampah ini berperan penting dalam meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang dalam negeri. Masyarakat dapat membawa sampah yang dapat didaur ulang ke bank sampah. Sampah tersebut kemudian diolah dan dijual kembali kepada industri yang membutuhkan bahan baku daur ulang. Hal ini membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan nilai ekonomi dari sampah.


Pencegahan banjir dan penciptaan lingkungan yang lestari membutuhkan upaya kolektif dari semua pihak. Penerapan ekonomi sirkular, 3R, dan pemanfaatan bank sampah menjadi solusi yang saling terkait dan harus diimplementasikan secara berkelanjutan. Marilah kita bersama-sama berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.


Penulis : Afiyah Arinda Putri 


Referensi

Alimuddin, I. (2022, November 18). NGOBROL PINTAR GEOSAINS: Banjir Bandang. BANJIR BANDANG. Retrieved April 15, 2024, from https://www.its.ac.id/tgeofisika/wp-content/uploads/sites/33/2022/11/Materi-Dr-Ilham-Alimuddin.pdf 

Annur, C. M. (2024, April 1). Ada Ratusan Bencana Alam sampai Awal April 2024, Banjir Terbanyak. Databoks. Retrieved April 15, 2024, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/04/01/ada-ratusan-bencana-alam-sampai-awal-april-2024-banjir-terbanyak 

ANTARA News. (2024, March 8). Menteri LHK dorong ekonomi sirkular tangani sampah belum terkelola. ANTARA News. Retrieved April 15, 2024, from https://www.antaranews.com/berita/4000857/menteri-lhk-dorong-ekonomi-sirkular-tangani-sampah-belum-terkelola 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (n.d.). Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI). Retrieved April 15, 2024, from https://dibi.bnpb.go.id/ 

Dwiningsih, N., & Harahap, L. (2022, Maret). Pengenalan Ekonomi Sirkular (Circular Economy) Bagi Masyarakat Umum. Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 135-141. Retrieved April 15, 2024, from https://info.trilogi.ac.id/repository/assets/uploads/MNJ/5c624-publikasi-penelitian-pkm.pdf 

Farhan, M. (2024, February 19). Banjir Demak, BNPB Bilang Penyebabnya Bukan Intensitas Hujan Lokal Tinggi. Okezone News. Retrieved April 15, 2024, from https://news.okezone.com/read/2024/02/19/512/2972457/banjir-demak-bnpb-bilang-penyebabnya-bukan-intensitas-hujan-lokal-tinggi 

Salam, H. (2024, March 30). Banjir di Kota Sukabumi Akibat Penumpukan Sampah di Drainase. Radar Sukabumi. Retrieved April 15, 2024, from https://radarsukabumi.com/kota-sukabumi/banjir-di-kota-sukabumi-akibat-penumpukan-sampah-di-drainase/

Another news

Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang Sumatera Barat

related news

Menguatkan Industri Kendaraan Listrik Indonesia melalui Ekonomi Sirkular

related news

Pak Sariban Sang Penggalak Kebersihan Kota Bandung

related news

Panggung Sampah Indonesia: Ketidakmampuan Pemerintah vs Sinergi Masyarakat dalam Melawan Tumpukan Sampah

related news

Ubah Mindset Menjadi Pengolah Sampah Versi Ekonomi Sirkular

related news

Ekonomi Sirkular Dalam Membangun Industri Fashion yang Berkelanjutan

related news

Research

Penerapan Ekonomi Sirkular Dapat Membantu Usaha Bertahan Lebih Lama

related research

Manfaat pengelolaan sampah berbasis Ekonomi Sirkular: Studi kasus di Desa Sukunan, Yogyakarta

related research

Ideas

Membangun Masyarakat Sadar Sampah: Menantang Krisis Sampah di Indonesia dari Akar Permasalahannya

related ideas

Greedy Economy vs Circular Economy: Benarkah Keuntungan Merupakan Satu-satunya Indikator Kesuksesan dari Suatu Bisnis?

related ideas

Desain Produk Menjadi Kunci Ekonomi Sirkular

related ideas

Mengenal Konsep Ekonomi Sirkular

related ideas

Buah-buahan terbuang? Apa yang harus kita lakukan?

related ideas

CONTACT

+6281224212953

rizkalaliamdyharits@gmail.com

logo green

© 2024 ekonomisirkular.id