Terhitung pada 26 Juli 2024, H&M bersama dengan Bal Raksha Bharat yang juga dikenal sebagai Save the Children India meresmikan proyek serta rumah produksi Tikau Fashion yang berlokasi di kota Bengaluru, Karnataka, India Selatan. H&M Group yang berisi H&M Retail dan H&M Services meluncurkan Tikau Fashion sebagai proyek inovasi ekonomi sirkular dalam upaya mengatasi permasalahan pengelolaan sampah (waste management) yang disebabkan oleh tekstil yang dibuang.
Melalui proyek ekonomi sirkular Tikau Fashion, terdapat upaya dalam menangani permasalahan sampah tekstil dan pengangguran di wilayah Bengaluru, India Selatan. Inovasi serta kreativitas pemuda dituangkan melalui daur ulang limbah tekstil atau pakaian bekas menjadi item fashion baru dengan gaya yang unik, tentu dengan integrasi teknologi dan pendampingan H&M Group secara berkelanjutan. Produk akhir selimut, permadani, dan tas merupakan fokus utama dari proyek Tikau Fashion.
Terdapat 3 fokus utama pada proyek Tikau Fashion, yakni pengurangan limbah tekstil, pemberdayaan pemuda dengan menggaet keterlibatan pemuda Bengaluru pada proses menjadikan limbah tekstil menjadi produk baru, serta edukasi masyarakat terkait kesadaran pentingnya tanggung jawab dalam pengelolaan sampah. Edukasi juga dilakukan dengan tujuan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bijak dalam melakukan pembelian pakaian dari industri fast-fashion.
Sebelumnya, H&M sebagai industri fast fashion sudah memiliki target pada tahun 2030 berupa total 100% material yang dapat didaur ulang atau diperoleh dari sumber yang berkelanjutan. Melalui laman resmi H&M Group dijelaskan bahwa inovasi ekonomi sirkular ini dilakukan melalui kerja sama dengan mitra seperti Circular Innovation Lab dan H&M Group Ventures, hingga investasi ramah lingkungan seperti Infinited Fiber Company, TreeToTextile, dan Fairbrics.
Tidak sampai disitu saja, melalui laman resminya, H&M Group menjelaskan bahwa sebagai industri retail fast-fashion, mereka melakukan pendekatan serta penerapan ekonomi sirkular yang selaras dengan definisi ekonomi sirkular dari Ellen MacArthur Foundation (EMF). Terdapat 3 fokus utama dalam menegakkan prinsip ekonomi sirkular, yakni:
- Menghilangkan limbah dan polusi
- Melakukan sirkulasi produk serta penggunaan bahan dengan nilai tertinggi
- Memperhatikan kepentingan regenerasi alam
Sebagai industri retail fast-fashion, H&M berfokus pada tiga bidang yang saling berhubungan, yakni produk sirkular, pengalaman konsumen sirkular, dan rantai pasokan sirkular. Pendekatan pada tiga bidang yang saling berhubungan ini mencakup produk dan layanan, rantai pasokan, dan barang-barang non-komersial seperti pengemasan dan interior toko, kantor, hingga pusat distribusi.
Komitmen serta upaya H&M sebagai industri retail fast-fashion dalam tanggung jawab terhadap lingkungan melalui aktivitas dengan fokus inovasi ekonomi sirkular tentunya dapat menjadi contoh bagi industri fast-fashion lainnya, terutama industri retail di Indonesia bagaimana pentingnya gerakan ekonomi sirkular sebagai upaya keberlanjutan industri tanpa memberi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.
Penulis: Shafiyyah Azzahrah Milanisti, FEB UGM Manajemen 2022.
Narahubung: shafiyyahazzahrahmilanisti@mail.ugm.ac.id
Referensi:
Davis, Haydn. (2024). Ecotextile News: “H&M and Save the Children partner on India project” Retrieved from https://www.ecotextile.com/2024081232369/fashion-retail-news/h-m-and-save-the-children-partner-on-india-project.html
Apparel Resources. (2024). “H&M, BAL, Raksha Bharat’s circular economy initiative aims at waste management in Bengaluru”. Retrieved from https://apparelresources.com/business-news/sustainability/hm-bal-raksha-bharats-circular-economy-initiative-aims-waste-management-bengaluru/
H&M Group. (2024). Circularity & Climate: Circularity. Retrieved from https://hmgroup.com/sustainability/circularity-and-climate/circularity/