Pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, tim Ekonomi Sirkular ID (ESID) bersama dengan tim dari Ikatan Sarjana NU (ISNU) Magelang melakukan sesi diskusi bersama. Kegiatan diskusi diadakan dengan harapan dapat menjadi kesempatan ESID dan ISNU Magelang untuk berkolaborasi kedepannya. Utamanya, diskusi fokus membahas permasalahan dan potensi pengembangan ekonomi lokal yang ada untuk diselesaikan maupun dapat dimanfaatkan melalui sudut pandang ekonomi sirkular.
Isu yang dibahas di dalam diskusi menonjolkan tiga aspek, yaitu, penanganan limbah, pengembangan ekonomi lokal, dan kerusakan lingkungan pada Desa Binaan ISNU Magelang. Desa Binaan ISNU Magelang melakukan pengelolaan limbah atau sampah desa dengan memilah antara sampah organik dengan anorganik. Setelah pengelolaan sampah dilakukan, beberapa macam limbah potensial dimanfaatkan kembali menjadi sumber penghasilan maupun sumber daya yang menguntungkan masyarakat lokal. Salah satunya adalah pemanfaatan sampah organik yang dijadikan sebagai pakan bagi pengembangan maggot BSF. Selain itu, terdapat limbah lainnya, limbah kulit durian yang dijadikan tepung dan pelepah pisang yang dapat dijadikan styrofoam. Namun, pemanfaatan limbah tersebut masih terkendala pada operasional dan pengambilan keputusan untuk menjual produk dari limbah kulit durian dan pelepah pisang. Pemanfaatan limbah menjadi barang yang dapat dijual (barang ekonomis) di Desa Binaan ISNU Magelang serta merta dilakukan untuk membantu pengelolaan ekonomi masyarakat lokal. Selama diskusi, ISNU Magelang juga menyampaikan bahwa memiliki harapan untuk mengembangkan peternakan kambing berbasis komunitas. Harapannya, dengan pengembangan tersebut, beberapa permasalahan pada peternakan, seperti cara peternak menggunakan pupuk kandang secara instan dapat diselesaikan dengan memanfaatkan kemampuan komunitas.
Upaya ISNU Magelang bersama dengan desa binaannya dalam menangani dan memanfaatkan limbah bukanlah satu-satunya isu yang sedang diperhatikan oleh masyarakat dan juga pemangku kepentingan desa. Isu kerusakan lingkungan juga terjadi di Desa Binaan ISNU Magelang berupa peninggalan area bekas tambang yang rusak dan juga dampak polusi debu akibat pembangunan jalan tol. Dalam diskusi, ISNU Magelang dan ESID mencoba mencari solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi maupun mengatasi kerusakan tersebut.
Sesi diskusi ini bukanlah akhir pertemuan antara ISNU Magelang dengan tim ESID. Banyak pertemuan maupun diskusi yang dapat diadakan di masa depan untuk membahas isu Desa Binaan ISNU Magelang. Melalui diskusi dengan Tim ESID, bersama dengan teman-teman mahasiswa yang menjalankan organisasi Ekonomi Sirkular ID agar permasalahan lingkungan dan pengembangan ekonomi lokal dapat diselesaikan tanpa lupa untuk menyebarluaskan dan menerapkan praktik ekonomi sirkular di keseharian kita.