Tantangan dan Inisiatif Hijau
Sebagian besar masyarakat menggunakan produk yang bahannya terbuat dari plastik. Hal ini dikarenakan produk berbahan plastik cenderung harganya murah, tahan lama, dan fleksibel dibawa. Namun dengan penggunaan bahan plastik secara terus menerus dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Melihat hal tersebut, salah seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Erni memiliki perhatian terhadap lingkungan dan berinisiatif untuk mengelola sampah plastik di sekitar lingkungan tempat tinggalnya menjadi produk yang bernilai ekonomi. Inisiatif tersebut dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga sosial berupa pemberdayaan perempuan.
Inisiatif untuk mengelola sampah plastik dilatarbelakangi adanya rasa kepedulian Ibu Erni terhadap lingkungan yang telah ditanamkan sejak kecil di keluarganya. Selain itu, Ibu Erni juga menyebutkan petuah Sunda yang sering disampaikan oleh keluarganya yang berbunyi “Kanu buruk masing butuh kanu anyar masing lebar” yang memiliki arti sesuatu yang lama masih dibutuhkan dan terhadap sesuatu yang baru masih disayang. Hal ini dapat diterapkan dalam membangun perilaku berkelanjutan yaitu dengan membiasakan menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle) barang lama, dan menjaga sesuatu yang dimiliki supaya dapat bertahan lama sehingga tidak membutuhkan barang baru (reduce).
Sociopreneur Berkelanjutan
Menumbuhkan kesadaran tentang sampah kepada masyarakat masih menjadi tantangan karena hanya melalui himbauan tentang menjaga lingkungan masih belum optimal membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sehingga diperlukan upaya inovatif yang mampu mendorong masyarakat lebih perhatian terhadap isu lingkungan. Ibu Erni sudah lama berkecimpung dalam pengelolaan sampah, seperti pada tahun 2005 mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bu Nandang dengan fokus kegiatan utamanya yaitu memanfaatkan bahan sampah untuk dijadikan produk seperti tas anyaman yang terbuat dari plastik kemasan minuman atau pewangi pakaian, sedotan plastik, dan koran.
Berjalannya waktu, upaya pengolahan sampah Ibu Erni semakin dikenal oleh berbagai pihak seperti pemerintah maupun CSR perusahaan swasta. Program pengolahan sampah plastik Ibu Erni sering diajak berkolaborasi untuk memberikan pelatihan kewirausahaan berbasis sampah kepada masyarakat. Dengan ikut serta kolaborasi tersebut secara tidak langsung sudah mengajak para perempuan untuk ikut serta mengelola sampah menjadi produk yang mendatangkan nilai ekonomi. Selain itu, melalui kegiatan pelatihan pengelolaan sampah juga dapat memberdayakan masyarakat difabel untuk mendapatkan kesempatan mencari mata pencaharian melalui kewirausahaan kreatif. Salah satu contoh produk yang dihasilkan dari kewirausahaan berkelanjutan ini yaitu gaun yang terbuat dari sampah plastik yang dapat disewakan kepada anak sekolah dan perusahaan swasta untuk karnaval.
Peranan Ekonomi Sirkular
Melalui aksi inovatif pengelolaan sampah yang dilakukan Ibu Erni menjadi salah satu bentuk implementasi dari ekonomi sirkular yaitu mengelola secara bijak dan bertanggung jawab dengan prinsip regenerasi untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan sampah dalam rangka menciptakan daur hidup secara berkelanjutan. Melalui pengelolaan sampah secara kreatif dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Program ini juga menerapkan prinsip triple bottom line. Pertama, planet ditunjukkan dengan adanya upaya pengelolaan sampah plastik sehingga meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat sampah plastik. Kedua, people yaitu memberdayakan masyarakat untuk ikut serta berkreativitas mengolah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Ketiga, profit yaitu sampah diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan fungsi sehingga saat dijual akan menghasilkan pendapatan.
Penulis:
Hafizha Alya Nafauziyya (Manajemen FEB UGM 2022)
Referensi:
IBM. (2024, April 11). Triple Bottom Line. Ibm.com. https://www.ibm.com/id-id/topics/triple-bottom-line.
Wetlands International Indonesia. (2023, June 11). Sampah Menjadi Berkah, Sampah Menjadi Indah dan Sampah Menjadi Rupiah. Wetlands International Indonesia. https://indonesia.wetlands.org/id/blog/limbah-menjadi-berkah-limbah-menjadi-indah-dan-limbah-menjadi-rupiah/